Jadwal Buka : Setiap Hari Pagi: 06.00 - 13.00, Siang: 14.00 - 20.00

0263 513513

ARTIKEL

Beranda / Artikel

Penderita Stroke Tidak Selalu Lumpuh

Penyakit - 15 Apr 2017 Oleh Admin

8.590 Kali Dibaca

Stroke itu yang terkena adalah otak (brain), karena terhambatnya aliran darah yang membawa nutrisi & oksigen, hambatan ini bisa timbul akibat adanya sumbatan maupun penyempitan darah atau pendarahan di otak.  Jadi itu tergantung otak bagian mana yang terkena.

  • Kalau terkena adalah daerah otak untuk pusat penggerakan (motorik) maka jadinya ya lumpuh.
  • Kalau yang terjadi di daerah sensasi (sensorik) maka gejalanya bisa kesemutan atau baal.
  • Bisa juga mengenai daerah otak pusat bicara jadi gejalanya susah berbicara atau afasia, sulit mengerti pembicaraan.
  • Bila yang terkena pusat penglihatan bisa jadi menjadi buta.

Kelumpuhan selalu bisa diperbaiki, namun hasilnya tergantung dari luas dan berat strokenya. Bila yang terkena sebagian maka sebagian yang tidak rusak secara  alami dan dengan bantuan obat-obatan akan mengambil alih fungsi yang rusak.
Selain itu juga bisa menggunakan fisioterapi, untuk melatih bagian tubuh yang lumpuh. Latihan dilakukan teratur, mulai dari gerakan  pasif  ke gerakan aktif sampai penderita bisa melakukan kegiatan.


Ada 2 jenis stroke

  • Stroke yang terjadi akibat pendarahan di otak disebut dengan stroke pendarahan (stroke hemorrhagic).
  • Stroke Non Hemorrhagic, bila stroke akibat terjadi sumbatan atau penyempitan pembuluh darah di otak.

Keduanya mengakibatkan kekurangan pasokan nutrisi dan oksigen sehingga sel-sel dalam otak mulai mati sebelum beberapa menit, sehingga muncul berbagai gejala gangguan syaraf yang bisa di temui pada penderita.

Faktor Resiko

1.     Hypertensi (darah tinggi)
2.     Penyakit jantung
3.     Diabetes (kencing manis)
4.     Kebiasaan merokok

Empat faktor resiko di atas menurut penilaian adalah faktor resiko yang sering. Kemudian faktor resiko yang lain yang ikut berperan adalah kegemukan, kolesterol tinggi dan juga seringnya mengkonsumsi alkohol yang berlebih. Kesemua faktor tadi sebenarnya bisa dikendalikan oleh faktor resiko yang bisa diubah artinya dapat diperbaiki yaitu dengan cara pola hidup sehat, olah raga. Kemudian ada  faktor resiko lain yang tidak dapat diubah yaitu : usia tua, genetik, riwayat stroke sebelumnya .

Tanda-tanda penderita terkena stroke

Karena penyakit stroke itu yang terkena adalah otak dan otak merupakan pusat kendali dari seluruh bagian tubuh maka gejala stroke sangat bervariasi tergantung pada lokasi luas dan fungsi otak yang terkena, misal :

  • Perhatikan rasa baal; kesemutan, atau lemah pada wajah, kaki, kaki, atau tangan yang timbul mendadak, terutama pada satu sisi tubuh/sebelah saja.
  • Sulit memakai alas kaki, sulit memakai pakaian, atau tiba-tiba terjatuh, bicara pelo, mulut mencong, gangguan penglihatan (kabur), nyeri kepala hebat, pusing, bahkan tidak sadar.
  • Namun satu ciri khas gejala stroke adalah timbul secara mendadak tanpa keluhan sebelumnya.

Tindakan yang harus dilakukan

Prinsip penanganan penderita stroke adalah ketepatan dan kecepatan penderita mendapatkan pengobatan medis.

  • Tepat artinya tepat mengetahui bahwa gejala-gejala yang ada pada penderita adalah gejala stroke. 
  • Cepat artinya secepatnya penderita mendapat pertolongan di rumah sakit, kalau kita mengenal time is money dalam hal ini time is brain. Penderita bisa sembuh sempurna bila ada penderita di bawa ke rumah sakit kurang dari 3 jam setelah gejala awal karena keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada pertolongan pembawa.

Keterlambatan pengobatan seringkali lantaran ketidaktahuan masyarakat akan gejala-gejala stroke, disini peran keluarga  dan kerabat untuk belajar mengenali gejala dengan tepat dan segera membawa penderita untuk mendapat pertolongan.

Apakah stroke bisa berulang-ulang?

Stroke bisa saja berulang, riwayat stroke sebelumnya adalah termasuk faktor resiko, namun ini dapat dihindari, seperti penyakit jantung, kencing manis, darah tinggi, merokok dll. Bila lalai ya stroke berulang lagi dan lagi.

Stroke berulang atau stroke kesekian kalinya, biasanya lebih berat dibanding stroke sebelumnya. Hal itu dikarenakan bagi otak yang rusak dalam serangan stroke yang terdahulu mungkin  belum pulih sempurna eeeeeeeee............terkena serangan  lagi ya makin parah lagi. Selain itu resiko terjadi kematian atau kecacatan akan terus meningkat setiap kali terjadi stroke berulang.

Keluarga kita yang terkena stroke itu perlu dan butuh anggota keluarga yang lain yang sehat, karena pertolongan modal untuk pemulihan stroke, makin besar keterlibatan keluarga, makin besar peluang penderita stroke. Prinsipnya penanganan stroke tidak hanya dari obat semata, karena stroke termasuk penyakit yang berdampak besar pada kondisi psikis penderitanya karena itu memerlukan dukungan moril dari keluarga dan orang-orang terdekat agar penderita semangat menjalani hari-harinya.

Pencegahan

Sebenarnya tidak perlu biaya banyak untuk mencegah stroke, cukup dimulai dari hal-hal sederhana dalam aktifitas sehari-hari antara lain :

  • Kenali tubuh kita, periksakan tekanan darah, kadar gula darah, atau kolesterol darah secara teratur, sesekali lakukan pemeriksaan jantung.
  • Bila diketahui punya penyakit-penyakit yang disebutkan diatas, maka harus rajin kontrol, dan mengkonsumsi obat-obatan secara teratur.
  • Segera menghentikan kebiasaan merokok sekarang juga.
  • Hindari alkohol
  • Lakukan aktifitas fisik setiap hari, frekuensi olah raga yang dianjurkan adalah ringan namun rutin, bukan yang berat namun jarang.
  • Konsumsilah makanan sehat yang rendah lemak dan rendah garam.
  • Bila kegemukan mulailah program diet.

Rehabilitasi

Pada prinsipnya program rehabilitasi bertujuan untuk pembelajaran kembali (re-edukasi) fungsi otot dan alat gerak (termasuk sendi) penderita seperti sebelum terjadi stroke.

Rehabilitasi melalui fisioterapi membantu penderita mengembalikan fungsi tubuh pasca stroke seoptimal mungkin. Untuk menentukkan jenis fisioterapi yang tepat perlu dipastikan terlebih dahulu berat ringannya stroke, bagian tubuh mana yang lemah serta lokasi luasnya dan komponen mana dalam otak yang terganggu.

Bagaimana dengan penderita pasca stroke tapi masih menginginkan sex?

Penderita stroke tidak perlu cemas, cuma untuk menyalurkan kebutuhan yang satu itu harus dilakukan dengan benar dan waktu yang tepat. Ada beberapa tips yang bermanfaat bagi penderita stroke yang ingin melakukan hubungan sex :

  • Gunakan imajinasi
  • Jaga kata dan perilaku
  • Tidak akan sesempurna saat sehat dahulu
  • Jangan terlalu sering

Orang dewasa muda bisa  terkena stroke?

Bisa, memang stroke tidak dikhususkan untuk oma-opa, nini-nini atau aki-aki aja, tetapi setelah dilaporkan banyak juga penderita stroke pada usia muda ini yang membuat miris hati, karena diumur segitu adalah usia produktif, apalagi kalau laki-laki adalah tumpuan keluarga , inilah yang menimbulkan masalah psikologis yang hebat pada orang tua.

Kaum muda bisa terkena stroke, hal tersebut oleh karena:

  • Bermula dari gaya / pola hidup  yang gak benar.
  • Makanan apa aja di makan, dengan kaloridan lemak yang berlebih
  • Perokok
  • Minum-minuman keras.

PESAN-PESAN

·       Coba perhatikan kembali berapa banyak faktor resiko yang pada diri anda dan mulailah hidup sehat dari sekarang juga sebelum stroke menghampiri.
·       Seluruh kasus stroke tidak boleh dianggap enteng dan termasuk kasus gawat darurat pada otak.


Bagikan Artikel Ini


mom 09 Feb 2022

artikel yang sangat bermanfaat, terimakasih